You are currently viewing Dr. Eng. Akbar Rahman di Proyek CRIC Paparkan Solusi Inovatif untuk Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim

Dr. Eng. Akbar Rahman di Proyek CRIC Paparkan Solusi Inovatif untuk Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim

[7 Maret 2024] Seminar Internasional hasil penelitian, di bawah Proyek Climate Resilient and Inclusive Cities (CRIC), baru saja menyelenggarakan Panel Tematik Ahli tentang Ketahanan Perkotaan dan Sistem Peringatan Dini pada tanggal 5 Maret di Makassar, Indonesia. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 100 peserta, termasuk perwakilan pemerintah daerah dari 10 kota percontohan CRIC dan pemangku kepentingan terkait, mitra strategis, serta para ahli di bidang sistem peringatan dini dan ketahanan perkotaan. Acara tersebut dihadiri oleh Dr. Bernadia Irawati Tjandradewi, Sekretaris Jenderal UCLG ASPAC; Mr. Thibaut Portevin, Kepala Kerja Sama Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia/ASEAN melalui pesan video; dan Wali Kota Makassar, Ir. H. Mohammad Ramdhan Pomanto.

Panel ini mengusung tema “Membangun Ketahanan Kota melalui Kerja Sama Triangular,” yang menekankan pentingnya kolaborasi antara pemangku kepentingan dalam mengatasi perubahan iklim, inklusivitas, dan pembangunan ketahanan.

Panel ahli berikutnya membahas analisis dan rekomendasi untuk meningkatkan implementasi sistem peringatan dini dan aspek ketahanan perkotaan lainnya melalui pendekatan holistik dalam pengurangan bencana. Sebagai contoh, Dr. Dian Afriyanie, Ph.D dari ITB Centre for Climate Change dan salah satu pendiri Lokahita, menekankan perlunya beralih dari adaptasi berbasis risiko menuju adaptasi berbasis ketahanan. Hal ini didukung oleh Kepala Pusat Studi Bencana LPPM, Dr. Eng. Ilham Alimmudin, S.T., M.GIS., Ph.D. dari Universitas Hasanuddin, yang menekankan pentingnya proses inklusif dalam membangun ketahanan, serta adopsi cara berpikir sistem sosial-ekologis.

Dr. Eng. Ar. Akbar Rahman, ST., MT merupakan tim peneliti dari Kota Banjarmasin yang merupakan salah dari 10 Kota Percontohan CRIC. Pada kesempatan ini, Akbar Rahman yang juga Koordinator Program Studi Arsitektur Universitas Lambung Mangkurat memaparkan hasil penelitian terkait adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di Kota Banjarmasin. Ekspos ini juga di lakukan oleh kota-kota terpilih di Indonesia dengan tujuan saling memberikan masukan dan Solusi terkait ketahanan kota terhadap perubahan iklim. Penelitian ini sendiri merupakan Proyek Climate Resilient and Inclusive Cities (CRIC) didanai oleh Uni Eropa melalui program kerja sama internasionalnya. Proyek ini merupakan bagian dari komitmen Uni Eropa untuk mendukung pembangunan kota-kota yang lebih tangguh dan inklusif di wilayah Asia-Pasifik, termasuk di Indonesia.